Bea Cukai Belawan On Air: Mewujudkan Peluang Ekspor UMKM Tanpa Hambatan

 Medan, 13 Desember 2024 Selain bersinergi dalam menjalankan tugas di bidang pelayanan dan pengawasan, Bea Cukai juga rutin menjalin kerja sama antarunit dalam mengedukasi masyarakat luas. Kali ini, Bea Cukai Belawan bersama Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara mengadakan talkshow di Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Medan.

Tema yang dibahas dalam kegiatan Bea Cukai Belawan On Air kali ini adalah mewujudkan peluang ekspor UMKM tanpa hambatan. Dalam kesempatan kali ini, Sabaruddin Rahmat Pasaribu, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara, dan Feri Islami, Pemeriksa Bea Cukai di Kantor Bea Cukai Belawan, menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Bea Cukai di wilayah Sumatera Utara terus meningkatkan perannya dalam pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari program pemerintah untuk mendukung perekonomian nasional. Program pembinaan ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang dirancang untuk mendorong UMKM agar mampu menembus pasar ekspor.

Pada tahun 2024, Kanwil DJBC Sumatera Utara telah merencanakan beberapa kegiatan pembinaan, yang dilaksanakan secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan instansi lain, seperti Pemerintah Daerah, Disperindag, Diskop UMKM, serta berbagai BUMN. Kegiatan ini mencakup sosialisasi ketentuan ekspor, pelatihan pemasaran dan penjualan melalui platform online, hingga bazar yang menghadirkan produk UMKM untuk meningkatkan penjualan langsung. 

Sabaruddin menjelaskan, salah satu program unggulan adalah business matching yang mempertemukan UMKM dari Medan dengan mitra dari Malaysia, bekerja sama dengan Bank Mandiri. “Selain itu, pembinaan juga mencakup asistensi pengiriman produk UMKM yang telah memiliki mitra di luar negeri, seperti sampel makanan, minuman, dan kerajinan. Pada tahun 2025, program ini direncanakan terus berlanjut dengan cakupan yang lebih luas.”

Hingga saat ini, sekitar 112 UMKM binaan telah terverifikasi, dengan mayoritas bergerak di bidang makanan dan minuman, kerajinan kayu, rotan, serta produk olahan lainnya. Beberapa UMKM telah berhasil menembus pasar ekspor, termasuk produk seperti keripik singkong, pengharum, dan udang galah.

Feri Islami mengungkapkan, meski demikian, tantangan pembinaan tetap ada, terutama dalam membantu UMKM memahami dan memenuhi perizinan ekspor. Banyak pelaku UMKM merasa kesulitan dengan persyaratan administrasi, seperti dokumen invoice, packing list, dan bill of lading. “Bea Cukai berperan memberikan asistensi untuk mempermudah proses ini, termasuk panduan melalui sistem OSS dan informasi terkait regulasi ekspor,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Bea Cukai Belawan, Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa kolaborasi antarinstansi menjadi kunci sukses pembinaan UMKM. Bea Cukai Belawan, misalnya, mendukung proses ekspor produk UMKM melalui koordinasi logistik dan tempat penimbunan barang. “Sinergi ini diharapkan mampu memperluas pangsa pasar produk UMKM di kancah internasional”. Dalam kese

Dengan berbagai upaya ini, Bea Cukai di wilayah Sumatera Utara optimis UMKM binaan dapat semakin berdaya saing, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga global. Program pembinaan yang kontinyu dan kolaboratif diyakini mampu membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian nasional. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *